Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, December 9, 2008

Psikologis Pola Pikir

Berawal dari rasa/perasaan seorang manusia melakukan banyak hal.Suatu tindakan yg bersifat pribadi hingga berkaitan dengan pihak kedua atau orang lain dan pihak lainnya.Manusia lahir,tumbuh,dan berkembang serta beradaptasi dengan lingkungan yang kemudian bersosialisasi dalam masyarakat. Pernahkah anda merasa bahwa sesekali waktu ketika anda berbicara tentang rasa tersebut tiba2 muncul suatu pemikiran atau pola pikir yg luar biasa menentang dari keinginan atau sebaliknya mungkin anda akan merasa saat anda sedang dalam keadaan tenang untuk berpikir tiba2 rasa anda menghendaki hal lain yang tidak sesuai dengan apa yang anda pikirkan saat itu. Mengerti dan mengakui dengan keragaman yang ada secara agama,kultur,bahkan aturan2 yg diterapkan tiap masing2 daerah,wilayah,negara bahwa kita ada,hidup,dan berkembang biak atas dasar satu yaitu azas Ketuhanan dimana setiap orang meyakini tiap hal,tiap tindakan disitu ada peran Tuhan yg menyertai. Seperti halnya ketika tadi kita berpikir kemudian muncul dengan tiba2 rasa yg aneh,mungkin rasa dimana terkadang kita sendiri entah menyadarinya atau tidak,suka atau tidak itu ada dan tidak jarang melawan kehendak pemikiran kita tetapi terkadang juga menolong kita dalam mengambil sikap ataupun keputusan dalam hidup.Benarkah Tuhan berperan serta dalam hal itu,dalam hal apakah Tuhan berperan.dalam hal pemikirankah ? Atau dalam hal rasa yg kita miliki ? Pernahkah anda merasa bahwa suatu pemikiran mempunyai peran lebih daripada perasaan atau mungkin sebaliknya. Mungkinkah mereka berjalan berdampingan ? is it possible ? ya mungkin manakala pikiran dan perasaan berjalan pada dua tujuan yg sama. Itulah pemikiran,kebanyakan orang mengatakan bahwa pemikiran itu komplek seperti halnya kehidupan yg kita jalani dan mengkaitkan perasaan itu sebagai sesuatu hal yg sensitif atau bisa disebut sisi lsain dari kehidupan itu sendiri.saat perasaan berjalan mendahului pemikiran,seringkali kita bersifat lemah dan pada saat pemikiran berjaln mendahului perasaan seringkali kita diangap kejam. Menyelaraskan antara pemikiran dengan perasaan itu tidaklah begitu sulit.Mungkin bagi sebagian besar orang untuk membayangkannya saja sudah malas karena dianggap tidaklah mungkin. Banyak dari kita sering meng"kasta" kan kedua hal tersebut gender,dengan contoh bahwa manusia yg sering mengutamakan perasaan adalah wanita sedangkan yg sering menggunakan pemikiran adalah pria.Benarkan ? Apakah memang benar kalau pemikiran itu identik dengan apa yg disebut sebagai nalar atau logika,benarkah perasaan itu ter-identik dengan kebalikannya atau sering dikatakan tidak berlogika dan hanya merasa atau menggunakan rasa saja.Mungkinkah pemikiran seseorang didasarkan tanpa logika melainkan atas dasar rasa saja dan perasaan yg timbul itu bukan karena rasa saja tetapi perasaan itu timbul karena logika atau suatu penalaran ? Menurut saya pribadi atas sepengetahuan dan sepengalaman saya baik karena telah bertemu banyak hal,orang ataupun dikarenakan telah banyak membaca buku2 yg menjadi referensi mengatakan bahwa kedua hal tersebut baik antara perasaan atau pemikiran bisa saling berimbal balik,hal tersebut didasarkan atas apa yang sudah ada sekian lama di alam semesta yaitu energi dimana dalam salah satu falsafah mengatakan kaitan energi yang satu dengan yang lain tersebut saling mengisi. Bayangkan runtutan kejadian di alam semesta ini dari tingkatan yg terbesar hingga ke tingkatan yg terkecil atau apa yang disebut energi.Seperti halnya manusia yang tak akan lepas tiap langkah hidupnya baik tentang bicara hingga perbuatan dari pemikiran dan perasaan tiap manusia itu sendiri.Dalam salah satu karya Anthony Robbins dalam bukunya yg berjudul "Unlimited Power" dikemukakan bahwa manusia memiliki dua akan kuasa atas dirinya sendiri.atas segala hal seperti rasa hingga pemikiran,manusia mampu untuk mengendalikan keduanya bukan membuatnya berjalan sendiri2.Tetapi masih saja banyak dari kita yang kurang menyadarinya,menyadari bahwa sebenarnya tanpa harus mengandalkan "fasilitas hidup"kita bisa meraih,berbuat,mendapatkan apa saja atas keinginan kita.Katakanlah seperti keyakinan akan beragama pada diri kita,bayangkan jika kuasa itu adalah keyakinan..hanya saja kita terapkan dalam hal lain dalam kehidupan.Dalam diri tiap manusia terdapat banyak hal yang luar biasa nyata dan hebat dan itu seringkali disangkal oleh diri kita sendiri. Mengetahui bahwa dalam hidup itu terdapat banyak sekali peristiwa yang kompleks dan terkadang tidaklah beraturan,hal itu sering membuat kita merasa bahwa hidup itu sulit.Bagi beberapa orang yang menyadari hidup itu ada sudah sebagaimana mestinya,hal itu akan mengarahkan kita pada rasa ingin berusaha dan terus berusaha tanpa kenal lelah untuk memperbaiki struktur pola hidup kita.Bagaimanakah kita bisa mengetahui terlebih menyadari bahwa hidup terarah sebagaimana mestinya,semestinya lah kita harus mengalami dahulu hal2 yg sering kali kita jumpai dalam hidup seperti kesenangan ataupun kepahitan, dan itu akan kita alami secara berkala dan bergantian.Wajib itu hukumnya atas apa yg dialami oleh manusia akan kedua hal tersebut layaknya siang dan malam, adanya kebaikan dan keburukan.
Berawal dari suatu peristiwa itulah kita akan terdewasakan, terbentuk dan kita akan bisa memilah mana yang baik atau mana yang buruk menurut versi kita masing2.
Yang akan saya tekankan disini adalah, bagaimana cara kita untuk menghadapi peristiwa2 dalam hidup dengan cara yg bijak. Yang harus anda lakukan adalah ketika menerima suatu kepahitan dalam hidup,bisakah anda merefleksikannya seketika itu juga dengan suatu kesenangan ? Saya rasa anda akan menjawab bahwa hal itu tidaklah mungkin,mana ada ataupun bisa seseorang yang sedang dalam keadaan depresi tiba2 menjadi senang seketika itu juga, dari mengalami hal yg dirasa pahit terus langsung tergantikan begitu saja dengan kesenangan seperti menjentikkan kedua jari ? Bisa !! dan mungkin sekali untuk melakukan hal tersebut bagi kita semua.Cobalah saat anda sedang dalam keadaan sedih anda duduk dengan tegapnya dan angkat kepala anda seolah anda sedang melihat sesuatu di atas langit2 anda..apa yg anda rasakan ? Masihkah anda merasakan sedih atas kesedihan yg anda rasakan ? Masihkah anda terhanyut di dalam kesedihan anda ? Masihkah anda merasakan emosi yg mendalam ? Masihkah ? 
  "Seorang pelaku yg hebat bukanlah dari seberapa besar yg dia kerjakan tetapi dari bagaimana cara dia mengerjakan sesuatu hal hingga hal itu berarti bagi banyak orang." ( no name )
 Keinginan mendasar pada tiap manusia adalah memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan dalam hidup sehari-hari.Saat kita merasa bahwa kita kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut entah hal itu diukur dari segi finansial ataupun dari segi spiritual baik secara naluriah dan rasa kita akan mengalami apa yang dinamakan depresi.Mengerti dan menyadari akan hal itu kemudian kita berusaha untuk memasukkan keyakinan kita atas apa yang sudah kita pelajari sebelumnya tentang kemampuan atau kuasa diri atau pengasaan kendali terhadap diri yang lalu terus kita terapkan hal itu pada saat kita mengalami depresi,disitulah kesenangan akan muncul dengan sendirinya karena kita telah merefleksikannya dari kesedihan menuju pola pikir yg sehat yaitu "pengendalian diri".
Semoga dengan adanya kesadaran kita yang seperti ini akan membangun pemikiran baik dan dapat menjadi dasar agar kita selalu berbuat baik kepada sesama manusia.